Jakarta, Kilaskota.com —Menyikapi kasus dugaan korupsi dan gratifikasi terkait dengan program revitalisasi sekolah, sejumlah Pemuda Dan Mahasiswa Seram Bagian Timur SBT (APEMA SBT-JAKARTA) menggelar demo didepan kantor KPK pada, Rabu (08/10/2025).
Aksi unjuk rasa di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka membawa spanduk berwarna merah dan menggunakan megafon untuk menyampaikan tuntutan mereka, atas dugaan penerimaan fee yang diduga melibatkan kepala dinas pendidikan SBT, Afiudin Rumakway dan Sekretaris Dinas Pendidikan Abdul Kadir Lausiry
Pada demo tersebut, mereka menyampaikan beberapa poin tuntutan utama sebagai aksi Protes yaitu, Mendesak pimpinan tertinggi KPK untuk segera menangkap Kepala Dinas Pendidikan dan Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Seram Bagian Timur (Maluku) terkait dugaan kasus korupsi dalam pengelolaan Dana Revitalisasi Sekolah yang berasal dari Kementerian Pendidikan dengan Nilai Anggaran mencapai 40 Miliar Rupiah.
Ketua Umum (APEMA SBT-JAKARTA) sekaligus koordinator lapangan, Syahrul Rumauw menjelaskan. dana tersebut seharusnya dikelola oleh kepala-kepala sekolah untuk merehabilitasi sekolah yang rusak, namun diduga kuat Kepala Dinas Pendidikan Seram Bagian Timur ingin menunjuk pihak ketiga dalam pengelolaan anggaran tersebut.
Selain itu, Kepala Dinas diduga mencopot beberapa kepala-kepala sekolah yang menolak instruksi tersebut dan ingin mengelola anggaran revitalisasi sekolah secara langsung.
“Aksi ini dinyatakan sebagai pembukaan dan akan dilanjutkan dengan agenda aksi jilid berikutnya, melibatkan aktivis, mahasiswa, dan elemen masyarakat dari Seram Bagian Timur, hingga tuntutan penangkapan Kepala Dinas dan Sekretaris Dinas dipenuhi,” Ujar Syahrul.(KK-02)



















Discussion about this post