Jakarta, Kilaskota.com —Penguatan ekosistem ekonomi haji yang terintegrasi perlu segera diwujudkan di Indonesia, Perwujudan tersebut harus dimulai dari komitmen pemerintah di dalam negeri, sehingga dapat bermanfaat untuk tenaga kerja Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Anggota DPR RI, F. Alimudin Kolatlena dari fraksi Gerindra.
Menurut Ali, anggaran konsumsi jamaah haji Indonesia di tanah suci sangat besar, sehingga harus dimanfaatkan dengan baik agar dapat di rasakan oleh masyarakat di tanah air terutama para petani, Nelayan maupum Peternak.
“Konsumsi jamaah haji kita di tanah suci itu hampir mencapai Rp,2 Triliun/tahun, Itu masih menyentuh level pabrik, belum menyentuh level petani kita, peternak kita dan nelayan kita,” Ucap Ali
Selain itu, Anggota DPR RI dapil Maluku ini menambahkan, pengelolaan catering di tanah suci kedepannya harus mengutamakan produk dan tenga kerja dalam negeri sehingga anggaran-anggaran tersebut dapat kembali ke dalam negeri.
“2025 pengelolaannya lebih banyak gunakan catering-catering yang menggunakan produk-produk indonesia dan juga tenaga kerja indonesia dengan begitu anggaran bisa kembali ke tanah air,” Kata Alimudin
Untuk dikatahui, potensi devisa yang bisa dibawa masuk ke Indonesia dari kegiatan haji dan umrah mencapai setidaknya Rp,200 triliun per tahun. Pada tahun 2024, Indonesia tercatat menjadi negara pengirim delegasi haji terbesar di dunia dengan kuota 241.000 jemaah yang terdiri atas 221.000 kuota haji normal dan 20.000 kuota tambahan, sehingga ekonomi Indonesia tahun 2023 mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,05 persen dan tahun ini diperkirakan pertumbuhan ekonomi berkisar antara 4,7 persen sampai 5,5 persen.
Kinerja keuangan perbankan syariah menunjukkan ketahanan yang baik. Rasio CAR (capital adequacy ratio) bank umum syariah per Februari 2024 sudah mencapai angka lebih dari 25 persen, tepatnya 25,35 persen. Aset perbankan syariah saat ini sudah mencapai hampir 8 persen, dari sebelumnya sekitar 7,33 persen dan diikuti dengan peningkatan market share pembiayaan yang sudah mencapai 8,11 persen.(KK-02),
Discussion about this post