Ambon, Kilaskota.com —Proyek talud pengendalian banjir sepanjang 1,4 kilo meter di Dusun Laala, Desa Lokki, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) bermasalah. Hal ini diungkapkan oleh ketua LSM Komando Garuda Sakti Aliansi Indonesia provinsi maluku, M. Alwi Rumadan pada, Senin (10/2/2025) di Ambon.
Alwi menjelaskan, berdasarkan data yang dipegangnya, proyek pengendalian banjir sepanjang 1,4 kilo meter itu dikerjakan oleh PT. Bangun Konstruksi Jaya dengan Konsultan Pengawas dari PT. Oseano Adhiyaprasarana, nomor kontrak HK 02.03/BWS/19.08.02/VIII/03/2023. Setelah dirinya turun lansung ke lokasi untuk memastikan ternyata kondisi fisik tanggul mulai retak, sehingga dirinya menduga pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai dengan spek atau standar SNI.
Lebih lanjut, Alwi menjelaskan berdasarkan hasil investigasinya tersebut ternyata proyek milik Balai wilayah sungai (BWS) Maluku ini dari sisi kontruksinya sangat tipis sekali sehingga, sehingga dirinya memastikan bahwa proyek tersebut tidak berkualitas dan cepat rusak. Olehnya itu dirinya mendesak BPKP untuk segera audit khusus untuk pekerjaan itu, jika ditemukan penyewlewengan maka segera direkomendasikan ke pihak berwajib untuk ditindaklanjuti.
“BPKP harus audit, dan ada temuan maka segera rekomendasikan ke aparat penegak hukum,”Kata Alwi
Menurut Alwi, proyek yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBM) Tahun anggaran 2023 dengan pagu Rp,24.057.599.000, melalui Balai Wilayah Sungai Maluku, dengan hari kerja 140 hari kalender. Jiak diasumsikan antara besaran anggaran dan volume pekerjaan, maka ada dugaan mark up dalam proyek ini sehingga dirinya telah merampungkan semua data (dokumen) dan fakta di lokasi pekerjaan untuk dilaporkan secara resmi ke Kejati Maluku dan Polda Maluku.
“Data sudah kami rampungkan, lambat senin kami sudah laporkan ke Kejati dan Polda Maluku,”Tegas Alwi.(KK-01),



















Discussion about this post