Piru, Kilaskota.com —GASMEN Maluku kembali menyoroti inkonsistensi pernyataan dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Seram Bagian Barat (SBB) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) terkait dua proyek infrastruktur bermasalah yang tengah disorot publik.
Menurut kuasa ketua Gasmen Maluku Rifki Derlen, pernyataan kepala Dinas pekerjaan Umum, bahwa proyek peningkatan kapasitas dari lapen ke hotmix telah rampun 100%. Pernyataan sang kadis dinilai tidak sesuai dengan pernyataan PPK yang mengakui, kalau tejadi kesalahan teknis dalam pekerjaan sehingga direncanankan untuk memerintahkan kontraktor pelaksanan melakukan perbaikan pada proyek tersebut.

“Pernyataan mereka saling bertolak belakang. Kalau pekerjaan sudah selesai dan diaudit tanpa temuan, kenapa masih ada rencana perbaikan? Ini membingungkan sekaligus mencurigakan. Artinya audit BPK perlu dipertanyakan dan diduga kuat telah terjadi permainan,” Tegas Rifki
GASMEN secara kelembagaan menilai, bahwa audit yang menyatakan proyek jalan tidak bermasalah merupakan bentuk kelalaian atau bahkan indikasi bahwa BPK masuk angin, mengingat kondisi lapangan menunjukkan kualitas hotmix sebagian buruk, ada sebagian badan jalan berlubang, sayap jalan dan drainase lebih tinggi dari badan jalan dan juga tidak memenuhi standar teknis. Sehingga hal ini dinilai bukan hanya persoalan teknis, tetapi ada indikasi kuat terjadi penyimpangan administratif dan finansial.
Selian Proyek jalan, proyek sayap jembatan dan talut jebatan Wai Olas besar, pihak dinas beralasan kerusakan tersebut akibat dari bencana Alam. Dari sisi teknis kostruksi semestinya pihak dinas sudah harus tahu dari awal saat survey, sehingga mode konstruksi yang dipakai harus tepat sesuai dengan, kondisi sekitar terutama pada struktur tanah dan tekanan air. Sehingga pernyataan Kadis PU yang menyebut kerusakan sayap jembatan dan talud proyek Jembatan Wai Olas Besar akibat dari bencana alam dinilai tidak masuk akal.

“Kalau benar karena bencana alam, maka seluruh area sekitar harusnya rusak. Tapi kenyataannya hanya talud proyek itu yang rusak. Ini jelas menunjukkan buruknya perencanaan, survei asal-asalan, dan mutu pekerjaan yang rendah,” Kata kuasa Hukum Gasmen Sabandarlisa Kelilauw
Sehingga mereka menduga tidak ada survey awal terhadap pekerjaan tersebut, namun proses perencanaan hanya dilakukan di kantor sehingga dalam analisanya hanya disesuaikan dengan pagu yang sudah ditetapkan. Hal ini tentu berdampak pada kualitas pekerjaan, karena proyek tersebut dibangun belum genap 1 tahun.
“Hal ini dibuktikan dengan ketidaksesuaian spesifikasi teknis, serta cepatnya kerusakan padahal usia proyek belum genap satu tahun,” Tegas Lisa
Kuasa Hukum GASMEN Maluku ini mendesak agar BPK RI segera melakukan audit ulang (audit khusus) terhadap proyek-proyek infrastruktur di SBB. Selain itu pihak berwenang diingatkan untuk memanggil dan memeriksa para auditor sebelumnya yang mengaudit proyek tersebut. Bahkan DPRD SBB dan penegak hukum diingatkan untuk tidak serta merta menerima hasil audit yang tidak sesuai dengan realitas dan tidak objektif itu.
“Kami tidak menuduh tanpa dasar. Yang kami tuntut adalah transparansi dan akuntabilitas. Kalau audit benar, maka itu harus dibuktikan di lapangan, bukan hanya di atas kertas,” Tegasnya
Ketika ditanya terkait dengan rencana aksi demonstrasi, Ketua Gasmen Maluku ini berkomitmen tetap melakukan demostrasi, yang difokuskan pada proses penegakan hukum terhadap proyek bermaslaah tersebut, serta meminta pertanggungjawaban atas hasil audit.
“GASMEN menyatakan bahwa aksi besar pada 3 Juli 2025 akan tetap berlangsung dan fokus pada tiga isu utama, Penegakan hukum atas dugaan korupsi proyek jalan dan jembatan, Pertanggungjawaban atas audit BPK yang diduga bermasalah, Penolakan terhadap narasi sesat soal “bencana alam” sebagai dalih kerusakan proyek,” Tutup Rifki.(KK-03)



















Discussion about this post