Ambon, Kilaskota.com —Jemaat GPM Kusu-kusu Sereh melaksanakan kegiatan Bakudapa Anak dan Remaja. Kegiatan ini berlansung di gedung gereja Bethfage pada, Selasa (08/7/2025).
Pada kegiatan ini, Panitia pelaksana menghadirkan tiga narasumber dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO Maluku) untuk mengisi materi terkait pentingnya penggunaan IT dan pencegahan berita hoaks yang sering tersebar di kalangan masyarakat terutama yang tersebar di media sosial.
Tiga narasumber dari Mafindo Maluku ini terus mengedukasi puluhan anak-anak dan remaja terkait bahaya hoaks dan dampak yang akan terjadi. Selain itu Mafindo juga membuat pelatihan periksa fakta sehingga peserta juga bisa mengetahui cara melakukan verifikasi terkait suatu berita.
Sekretaris Wilayah Mafindo Maluku, Wellsy Bakarbessy menjelaskan tentang perkembangan teknologi dan kencangnya arus informasi. Pemaparan terhadap ancaman penggunaan AI dan keamanan di sosial media mendapat tanggapan positif dari puluhan peserta yang mengikuti sesi.
Selain itu, Cheriwil Sameaputty yang merupakan relawan Mafindo Maluku juga ikut menjelaskan terkait bahaya hoaks serta memberikan tips dan trik mengetahui ciri-ciri berita hoaks.
“Kenapa hoaks masih saja tersebar di media sosial, itu karena kurangnya literasi digital dikalangan masyarakat,” Ungkap Chery
Selain materi terkait hoaks dan dampaknya, Mafindo Maluku juga melakukan pelatihan periksa fakta secara langsung pada kegiatan tersebut yang dilatih langsung oleh Abubakar Difinubun yang merupakan PIC OPSDM Mafindo Maluku. Dengan praktik tersebut, peserta yang ikut kegiatan bisa mengetahui cara-cara sederhana untuk melakukan verifikasi berita.
Pengaruh hoaks terhadap anak muda cukup signifikan dan berdampak negatif jika tidak diwaspadai sejak dini. Mafindo Maluku lewat kegiatan Bakudapa Anak dan Remaja yang diselenggarakan oleh Jemaat GPM Kusu-kusu Sereh ini hadir untuk memberikan materi edukasi sekaligus pelatihan terkait cara periksa fakta.(KK-01)
Discussion about this post