Ambon, Kilaskota.com —Proyek pengaman pantai di pantai Rumah tiga dan pantai Tawiri diduga bermasalah, karena pekerjaannya tidak sesuia volume. Hal ini diungkapkan Ketua LSM Komando Garuda Sakti Aliansi Indonesia provinsi maluku, M. Alwi Rumadan pada, Jumat (31/1/2025) di Ambon.
Alwi menjelaskan, setelah mengantongi data, dirinya lansung menginvestigasi ke lokasi pekerjaan pengaman pantai rumah tiga dan hasilnya sangat mengejutkan, karena pekerjaan yang semestinya 1000 meter bebeda jauh dengan fakta pekerjaan di lapangan. Proyek dengan nilai Rp, 6.500.000.000 tersebut dikerjakan oleh
PT. Sumber Bahagia Panen Rezki yang bersumber dari APBN tahun anggaran 2024 melalu balai wilayah sungai (BWS) Provinsi Maluku.
Kondisi yang sama juga terjadi pada pekerjaan Pembangunan pengaman pantai tawiri teluk Ambon, dengan Pagu anggaran Rp, 6.500.000.000 yang dikerjakan oleh CV. Sindy. Untuk itu, dirinya mendesak Kejati Maluku agar segara lakukan pemanggilan terdap direktur PT. Sumber Bahagia Panen Rezki dan Diektur CV. Sindy untuk dimintai keterangannya.
“Diduga 2 pket pekerjaan tersebut dikerjakan tidak sesuai volume di lapangan, maka kami mendesak kejati maluku untuk panggil 2 perusahaan tersebut untk diperiksa,” Tegas Alwi
Selain dari dua perusahaan penyedia jasa, mantan ketua LMND Kota Ambon juga berharap agar Kejati Maluku juga memanggil satker dan PPK di balai wilayah sungai (BWS) yang berhubungan lansung dengan 2 pekerjaan itu, karena secara teknis dan administrasi keduanya lebih tahu. Selain itu dirinya menambhkan, hari rabu dirinya akan menduduki kantor BWS dan Kejati Maluku sekaligus melaporkan secara resmi.
“Kejati juga periksa Satker dan PPK BWS maluku yang tangani 2 pekerjaan tersebut, dan dlm waktu dekat kami akan demo di kantor BWS dan kejati maluku untuk serahkan laporan secra resmi,” Tutup Alwi.(KK-01),



















Discussion about this post