SBT, Kilaskota.com —Revitalisasi bangunan sekolah merupakan program pemerintah untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan di sekolah, Namun di Kabupaten Seram Bagian Timur, kegiatan ini diduga sejumlah oknum dinas Pendidikan mencari keuntungan besar.
Revitalisasi yang bertujuan untuk memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM), serta menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif bagi para siswa. Kegiatan yang bersifat swakelola oleh pihak sekolah dan masyarakat, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan ini menimbulkan sejumlah masalah sampai pada pencopotan oknum kepala Sekolah.
Sumber media ini menambahkan, para kepsek SMP yang mendapat kegiatan revitalisasi mengalami hal atau tekanan yang sama, bahkan sampai pada ancaman pencairan dana bantuan operasional sekolah (BOS)
“Kepsek mendapat hal yang sama, bahkan dinas tahan dong punya dana bos seng (tidak) dapa cair sampe sekarang,” Ungkap Sumber ini
Bahkan lebih lanjut dijelaskan, pembangunan revitalisasi sekolah ini ada perintah untuk dibagi dengan oknum-oknum tertentu yang ada dalam lingkaran kekuasaan, namun ditolak akibat sangat berisiko
“pembangunan revit ini dong suru bagi dengan orang-orang tertentu tatapi saya seng (tidak) mau karena sangat berisiko,” Ujarnya
Akibat sejumlah sekolah yang tidak mengikuti perintah, akhirnya sebagian dari mereka telah dicopot dari jabatan sebagai kepala sekolah, agar kepala sekolah yang baru diangkat dapat diatur dengan baik sehingga anggarannya bisa dinikmati bersama-sama.
Jika ditelisik lebih jauh, maka ada unsur gratifikasi dalam kegiatan revitaliasi sekolah ini, sehingga aparat penegak hukum jangan hanya diam.(KK-01)



















Discussion about this post