Ambon, Kilaskota.com -Pengelolaan Dana Corporate Social Responsibility milik Bandar udara Pattimura yang terletak di Desa laha patut dipertanyakan. Pasalnya sampai saat ini, masyarakat setempat diduga tidak menikmati CSR dari bandara. Hal ini diungkapkan oleh Kabid Pendidikan dan Riset HMI Cabang Ambon, Amir Sengan dalam rilisnya yang diterima media ini, Minggu (26/1/2025).
Dikatakan pihaknya terus mengawal kinerja pihak bandara terkait dengan pengelolaan dana CSR, karena saat ini telah membuat masyarakat menjadi resah, padahal dana tersebut semestinya diserahkan ke masyarakat sekitar bandara terutama di Laha, dalam bentuk program namun sampai saat ini tidak ada. Ditambahkan, Masyarakat Desa Laha yang berdekatan dengan bandara Pattimura berhak mendapatkan CSR 4%, sehingga mestinya Desa Laha suda tidak harus terlihat sebagai Desa yang miskin, karena pembangunan disana menjadi perhatian serius oleh pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi Maluku.
“Berdasarkan hasil wawancara, dan fakta lapangan, dan kajian kami selama ini bahwa CSR hanya menang nama yang sering di dengar oleh masyarakat namun tidak ada tranparansi CSR 4% itu berapa dalam setahun bahkan tidak ada sama sekali kegunaan CSR tersebut. Kami memiliki tugas dan peran penting menyikapi segala bentuk keresahan masyarakat dan mengawasi kinerja pemerintah, kami tidak akan diam ketika hak masyarakat di Kebiri dan hak masyarakat di rampas,” Tulis Amir dalam rilisnya.
Untuk itu, dirinya mendesak DPRD kota Ambon maupun DPRD Provinsi Maluku, agar segera panggil pihak bandara, serta perwakilan tokoh masyarakat Desa Laha, agar bisa bersama-sama semeja untuk membuka tabir CSR di bandara, agar masyarakat juga mengetahui jumlah CSR dan program-programnya. Amir menambahkan, pihak Angkasa pura I semestinya memberdayakan masyarakat setempat, terutam pada sisi pendidikan, sehingga putra dan putri terbaik di Laha bisa mengikuti sekolah penerbangan
“Selaku pengurus HMI cabang Ambon mendesak DPRD Kota Ambon, DPRD Provinsi Maluku agar segera memanggil pihak Bandara Patimura beserta keterwakilan tokoh masyarakat terkait tranparansi CSR. Kami berharap penuh kepada pemerintah dan pihak bandara Pattimura agar dalam setiap tahun beberapa generasi muda yang di fasilitasi ikut pendidikan Penerbangan, hal ini kami merasa penting untuk mengembangkan sumber daya manusia yang baik dan tidak hanya masyarakat sebatas sacurty atau menjadi penonton,” Ucap Amir
Selain itu, dirinya telah berkomitmen untuk menduduki bandara pattimura dalam waktu dekat, karena hal ini dibiarkan maka pihak bandara akan terus menutupi dana CSR yang merupakan hak masyarakat laha dan sekitarnya.
“Yakin dan percaya Kami akan melakukan demonstrasi besar-besaran di bandara Patimura Ambon
Untuk diketahui, dana CSR bandara adalah program Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan) yang dilakukan oleh bandara untuk masyarakat sekitar. Program ini bertujuan untuk menunjukkan kepedulian bandara terhadap masyarakat dan mempererat hubungan dengan mereka. eberapa contoh program CSR bandara adalah Renovasi posyandu, Bantuan sarana dan prasarana belajar di sekolah, Pembangunan toilet siswa, Pembuatan pagar kawat lapangan voli, Renovasi musholla, Pengolahan sampah organik, Penyaluran dana kemitraan, Pembangunan masjid dan Bantuan untuk lembaga kesejahteraan sosial anak.
Sampai berita ini dipublikasikan, pihak bandar udara Pattimura ambon belum dapat dikonfirmasi.(KK-01),



















Discussion about this post