Ambon, Kilaskota.com —Badko HMI Maluku Apresiasi Gubernur Maluku dan Polda Maluku atas Penanganan Konflik Tial – Tulehu, Sawai – Masiulan, Rumah Olat. Masyarakat Jangan Terprovokasi.
Formature Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Maluku mengapresiasi langkah Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dan Kapolda Maluku atas langkah sigap dan pendekatan persuasif meredam konflik sosial Masyarakat Tial – Tulehu serta antara warga Sawai – Masiulan, Ruma Olat di Kabupaten Maluku tengah.
Menurut Formature Ketua Umum Badko HMI Maluku, Poyo Sohilauw dalam rilisnya yang diterima Kilaskota.com menilai, kehadiran aktif Gubernur Maluku dan Kapolda Maluku di lapangan, bukan hanya menunjukkan komitmen penegakan hukum, tetapi juga memperlihatkan sensitivitas terhadap nilai-nilai lokal dan kearifan budaya yang selama ini menjadi fondasi masyarakat Maluku.
“Gubernur Maluku Pak Hendrik dan Kapolda Maluku telah menunjukkan bahwa pendekatan keamanan tidak harus selalu identik dengan kekerasan. Mereka hadir sebagai penengah, pendengar, dan pelindung, ini patut diapresiasi,” Ucap Poyo.
Menurut Poyo, Badko HMI Maluku mencatat penanganan konflik tersebut dilakukan dengan mengutamakan dialog dan pendekatan lintas komunitas, termasuk menggandeng tokoh adat, agama, dan pemuda dalam proses mediasi. Hasilnya, ketegangan berhasil ditekan dan potensi konflik lanjutan dapat dihindari.
“Kami dari HMI menilai ini sebagai model penanganan konflik yang perlu dijadikan rujukan ke depan. Maluku memiliki sejarah panjang soal perdamaian, upaya Pemerintah dan Kapolda Maluku ini menjadi bagian dari upaya memelihara warisan itu,” Jelas Poyo
Selain itu, Maluku punya sejarah panjang dalam hal konflik, sehingga tidak berkeinginan untuk mengulang sejarah kelam yang sangat merugikan itu, sagu salempeng pata dua, potong di kuku rasa di daging bukanlah slogan kosong, melainkan identitas yang perlu kita jaga dan rawat. Menurutnya gong perdamaian di kota ambon adalah bukti bahwa masyarakat maluku cinta akan perdamaian.
“Damai bukan hanya slogan, tetapi keputusan bersama. Kita semua bertanggung jawab menjaga Maluku tetap aman dan sejuk,” Tegasnya
Dengan dukungan semua pihak dan komitmen bersama, Maluku diyakini mampu bangkit sebagai daerah yang tidak hanya damai, tetapi juga menjadi teladan dalam penyelesaian konflik berbasis budaya dan nilai-nilai kearifan lokal.(KK-01)



















Discussion about this post