Jakarta, Kilaskota.com —Dalam momentum memperingati Hari Sumpah Pemuda, Holistik Institute menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan Tema “Menjaga Independensi Polri serta Mengawal Polri Tetap di Bawah Presiden”.
Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber lintas profesi, mulai dari akademisi, jurnalis, hingga aktivis muda. Dalam FGD yang berlangsung di Jakarta tersebut, tampil sebagai narasumber Dr. Rorano S. Abubakar (akademisi), Sadam Bugis (jurnalis Asam Manis News), dan Fadel Rumakat (aktivis muda). Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ketua DPP Holistik Institute, M. Nur Latuconsina.
Ketua DPP Holistik Institute, M. Nur Latuconsina, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran masyarakat sipil dalam mengawal institusi Polri agar tetap profesional dan tidak terseret kepentingan politik praktis.
“Momentum Sumpah Pemuda harus menjadi refleksi bagi kita semua untuk menjaga lembaga negara agar tetap independen dan berpihak pada kepentingan rakyat,” Ungkapnya
Sementara itu, akademisi Dr. Rorano S. Abubakar memaparkan bahwa secara teoritik, Polri adalah lembaga yang berada langsung di bawah Presiden sesuai amanat Undang-Undang. Namun dalam praktiknya, terdapat tantangan serius dalam menjaga keseimbangan antara independensi dan akuntabilitas.
“Polri perlu memperkuat sistem pengawasan internal serta membuka ruang partisipasi publik dalam penegakan hukum, agar kepercayaan masyarakat meningkat,” Ujar Rorano.
Dari perspektif media, Sadam Bugis menilai citra Polri di ruang publik sangat ditentukan oleh transparansi informasi dan keterbukaan terhadap kritik.
“Media memiliki tanggung jawab moral untuk tidak hanya mengkritik, tetapi juga mengedukasi publik agar memahami fungsi dan peran Polri dalam sistem demokrasi,” Cetusnya
Sementara aktivis Fadel Rumakat menekankan pentingnya pengawasan publik dan gerakan sosial dalam memastikan Polri tetap menjadi alat negara, bukan alat kekuasaan.
“Kemandirian Polri adalah kunci menjaga demokrasi dari intervensi politik. Kita, anak muda, harus terus bersuara untuk memastikan Polri tetap bekerja untuk rakyat, bukan elite,”Kata Fadel
FGD ini diakhiri dengan diskusi terbuka antara peserta dan narasumber. Holistik Institute berkomitmen untuk terus menjadi ruang dialog kritis bagi penguatan lembaga negara dan pemberdayaan masyarakat sipil di Negara Republik Indonesia.(KK-02)



















Discussion about this post