Makkah, Kilaskota.com —Selama masih berada di tanah air, hati selalu berdebar sejak mendapat arahan dari pimpinan untuk masuk tim pengawas haji di tanah suci. Debaran hati makin kuat terasa jelang hari keberangkatan. Sering muncul pertanyaan dalam hati, apakah benar saya dapat berangkat dan akan menginjakan kaki di tanah suci, tanah para nabi itu?.
Singkat cerita setelah semua persyaratan saya siapkan, tibalah hari dimana kami terbang dengan pesawat Garuda Indonesia dari bandara udara Soekarno -Hatta, Jakarta menuju bandara udara Abdul Aziz, Jeddah. Saat pesawat yang kami tumpangi memasuki wilayah Arab Saudi dan hendak mendarat di bandara Jeddah, melalui jendela pesawat saya menyaksikan hamparan gurun pasir yang begitu luas dan bukit-bukit tanah kering berbatu terbentang sepanjang daerah itu, Tandus. Tidak terlihat pepohonan dan rumput hijau, sungai dan juga laut seperti di tanah air Indonesia. Namun ada kehidupan, dan disinilah sejarah peradaban Islam dimulai sekitar 1415 tahun lalu oleh sang revolusioner dunia Muhamad SAW.
Debaran hati saya semakin menjadi hingga membuat saya gugup adalah saat melangkah memasuki Masjidil haram dan berjalan menghampiri Ka’bah. Hamba datang yaa Allah yaa Rabb-ku… Dan air mata pun tak dapat saya tahan. Antara rasa syukur, haru dan rasa takut, takut akan dosa- dosaku yang begitu besar. Engkau maha agung yaa Allah .. semua ini adalah kehendak-Mu .. Meskipun hamba adalah seorang yang berlumuran dosa, Engkau tak pernah henti-hentinya mengalirkan nikmat-Mu yaa Allah.
Dan kali ini, Engkau beri lagi nikmat untuk berada disini, di masjidil Haram dan Ka’bah, menyaksikan keagungan-Mu dan mencium aroma tapak kaki para nabi dan rasul-Mu. Ibrahim AS, Ismail AS, hingga Muhamad SAW, penutup para nabi dan rasul. Yaa Allah… Semoga saya tidak lagi berlama-lama dalam kedzaliman, Baik dzalim pada diri sendiri maupun pada orang lain. Lembutkan hati hamba untuk menjadi pemaaf dan penyayang. Jadikan Hati hamba kuat untuk mengatakan kebenaran dan lebih ikhlas dalam menerima taqdir Allah. Saya meyakini tiap orang dengan takdirnya, dan tidak akan tertukar.” Bila taqdir itu untuk kamu, kamu akan dapati, jika bukan takdirmu, ia tidak akan datang padamu”.
Di tempat yang suci dan mulia ini, saya mendoakan orang yang saya cintai, orang tua, istri,, keluarga, teman, sahabat pun semua manusia agar senantiasa mendapatkan petunjuk, Rahmat dan ampunan dari Allah SWT, sehat jasmani dan rohani. Dimudahkan segala urusan dan diperlancar rejeki. Untuk bapak Presiden RI Prabowo Subianto-Gibran wakil presiden, diberi hikmah, kebijaksanaan, kesehatan, kekuatan untuk memimpin Indonesia menjadi negara maju dan bermartabat, rakyat hidup sejahtera dan aman sentosa.
Untuk bapak Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dan Wagub Abdullah Vanath diberi kesehatan, kekuatan, hikmah kebijksaan agar memimpin Maluku dengan baik, rakyat hidup rukun, maju dan sejahtera. Juga doa untuk semua pemimpin di Maluku.
Untuk semua umat muslim, semoga besok dipanggil Allah SWT ke tempat ini, tanah suci, tempat yang selalu dirindukan. Makkah-madina h. Aamiin..
Makkah, 4 Juni 2025.
(Redaksi)



















Discussion about this post