Jakarta, Kilaskota.com —Untuk memastikan pelayanan terhadap jamaah haji asal inidonesia, tim pengawas yang berasal fraksi dan komisi di DPR RI diberangkatkan ke tanah suci Mekah.
Salah satu tim pengawas, F. Alimudin Kolatlena menjelaskan. Tim pengawas terdiri dari 70 orang dari beberapa komisi dan fraksi di DPR RI, yang tiba di tanah suci dalam 2 tahap mulai dari tanggal 27-28 dan 30-31. Tujuannya untuk melakukan pengawasan dan memastikan pelayanan haji selama di tanah suci, agar tidak menimbulkan masalah dikemudian hari seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

“Memastikan pelayanan haji di tanah suci tidak lagi memunculkan banyak Masalah seperti tahun tahun lalu. Timwas berkunjung ke hotel yang jadi tempat nginap jamaah, dan nanti saat pelaksanaan puncak haji di armuzna. Bagaimana pelayanan kesehatannya, makanannya, transportasinya, dan tempat tinggalnya. Apalagi tenda saat di armuzna, Bagaimana toiletnya. Intinya kita memastikan pelayanan haji lebih baik sesuai harapan dan keinginan kuat pak presiden dan tentu seluruh rakyat Indonesia,” Ungkap Alimudin
Untuk memastikan semua itu, timwas lansung melaksanakan rapat dengan menteri agama, Kepala Badan Haji, Duta Indonesia untuk arab saudi serta semua stakeholder.
“Hari ini Timwas rapat dengan Menteri agama, Kepala badan haji, duta Indonesia untuk Arab Saudi dan semua stakeholder yang bertanggungjawab untuk pelayanan haji di tanah suci. Untuk kemudian berkordinasi dengan perintah Arab Saudi terhadap Masalah yang dihadapi oleh jamaah haji Indonesia,” Kata Alimudin

Selain itu, tim telah berkunjung ke beberapa lokasi secara lansung untuk memastikan hak-hak para jamaah haji saat di tanah suci, dan telah memenemukan beberapa masalah sehingga pada saat itu juga, timwas memerintahkan untuk segera diselesaikan.
“Kunjungan tim ke berapa titik untuk pelayanan kesehatan, catering, transportasi dan hotel. Masih terdapat beberapa masalah. Ada jemaah yg belum mendapat kartu nusuk Sekitar 1 persen dari total jemaah haji indonesia, soal ini insya Allah segera di tangani untuk diselesaikan. Ada jamaah yang belum mendapat kamar hotel selama 2 hari . Timwas minta kemeng dan panitia agar segera menyelesaikan masalah tersebut,” Kata Alimudin

Menurut anggota komis VIII DPR RI ini, yang sangat menonjol adalah sistem syarikah yang sekarang diterapkan dalam menangani jemaah haji kita. Ada pembagian sekitar 8 syarikah yang menyebabkan ada pasangan suami isteri yang terpisah hotelny karena terbagi pada syarikah yang berbeda. Ada juga jamaah lansis yang terpisah dari anaknya atau keluarganya, ada jemaah disabilitas yang terpisah dari pendamping yang melayaninya karena sistem syarikah tersebut
Timwas tentu akan mengevaluasi sistem syarikah ini, bila masalah ini tidak terselesaikan. Apalagi proses haji sudah berjalan setengah dan kita akan menuju puncak haji, di Mina di armunza. Sehinga kita harap pemerintah dalam hal ini kementrian agama, dirjen PHU dan dibantu oleh badan haji yg baru dibentu presiden. Selain itu, Kita juga minta duta Indonesia untuk Arab Saudi agar aktif berkomunikasi dengan pemerintah Arab Saudi, agar segera mungkin menyelesaikan problem yang terjadi. dengan berkordinasi dengan perintah Arab Saudi maupun semua pihak agar haji kali ini bisa berjalan dengan baik dan pada Intinya pelayanan haji harus yang terbaik tahun 2025 ini.(KK-02)



















Discussion about this post