SBT, Kilaskota.com —Setelah menggelar reses terbuka dengan masyarkat di Kecamatan Pulau Gorom yang dipusatkan di Negeri Dai, Anggota DPRD Maluku Abdullah Kelilauw lansung sambangi beberap Desa lainnya.
Desa-desa yang didatangi tersebut terdiri dari Negeri Kilkoda, Desa Bas, kaiseran, Namalean, Usun, Amarwawatu. Setelah itu dirinya lansung menuju negeri Kota Sirih Kecamatan Gorom Timur. Salah satu keluhan yang disampikan masyarakat setempat kepada anggota DPRD Maluku dari komisi III ini terkait dengan keberadaan pelabuhan fery yang sampai saat ini tidak difungsikan.
“Sebagai anggota DPRD dari komisi III yang membidangi masalah insfarstruktur termasuk fery dan transportasi darat. Saya di kota siri, saya sempat mampir di dermaga fery,” Kata Abdullah
Menyaksikan kondisi pelabuhan yang kini tidak terawat itu, mantan jenderal bintang empat di DPRD SBT ini mengatakan, pelabuhan dan fasilitasnya yang dibangun dengan menggunakan anggaran negara, namun sangat disayangkan, kini terbengkalai sehingga merubah wujud seperti bangunan kumuh. Sehingga sekembalinya dari reses, politisi partai Nasdem ini akan mendesak Pemprov Maluku agar dapat memfungsikan dermaga ini.
“Kita coba lihat bahwa uang negara yang disediakan, tidak ada aktifitas kurang lebih dari 5-7 tahun tidak ada aktifitas sama sekali. Mungkin dengan hadirnya beta (saya) hari ini, beta (saya) akan desak pemerintah provinsi terutama mitra karya yang melayani penyebrangan fery di SBT terutama di loko lean ini untuk segera mengoperasikan fery yang melayari SBT,” Ujarnya
Dermaga yang sangat startegis ini sebagai salah satu harapan besar masyarakat di Kecamatan Pulau Gorom dan Gorom Timur, namun tidak fungsinya dermaga ini telah menghambat arus masyarakat, terutama dengan kendaraan bermotor/mobil dari Bula ke Gorom maupun sebaliknya, sehingga harus ada langkah-langkah cepat untuk dibenahi.
“Dermaganya harus segera dibenahi, Masyarakat di gorom saat ini membutuhkan adanya dermaga ini,” Tegas Mantan wakil ketua DPRD SBT ini,(KK-01).
Discussion about this post