SBT, Kilaskota.com —Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menaruh harapan besar dan catatan penting untuk tercapainya pembangunan daerah yang lebih baik ditangan pemerintahan yang baru ini. Hal ini diungkapkan oleh ketua GMNI Cabang SBT, Zulkifli Hasan Liliyai pada, Sabtu (22/2/2025).
Zulkifli menegaskan, Bupati dan wakil Bupati SBT periode 2025-2030, Fachri Husni Alkatiri – Muh. Miftah Thoha R. Watimena yang baru dilantik pada Kamis, 20/02/2025 di Istana Negara membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan dinamika bangsa saat ini, namun dirinya memastikan pasangan ini dapat menjalankan Visi dan misinya dengan cepat.
“Pemerintahan pak Fachri-Vitho ini baru saja dilantik, tentu saja membutuhkan waktu untuk beradaptasi, tetapi kami yakin mereka ektra cepat memahami tugas dan tanggungjawabnya untuk menjalankan visi misi dan program kerjanya.” Ucap Zulkifli
Sebagai pemimpin yang akan melanjutkan pembangunan daerah 5 (lima) tahun kedepan, maka masyarakat telah menggantungkan segala harapan pembangunan dan sentuhan di wilayah-wilayah yang butuh perhatian pemerintah, sehingga GMNI cabang SBT menitipkan sejumlah harapan dan catatan penting yang menjadi problem mendasar di daerah saat ini yaitu, tatakelola birokrasi yang belum maksimal, aksesbilitas pendidikan dan kesehatan, pengentasan kemiskinan, penanganan stunting, konflik agraria, dan pemerataan pembangunan antara Desa-Kecamatan, Kecamatan-Kabupaten.
“Ragam problem ini harus dapat perhatian serius dan direalisasikan oleh Pemda untuk menjamin terwujudnya kesejahteraan dan keadilan sosial masyarakat”. Ungka Julkifli
Lanjutnya, tahun ini merupakan tantangan berat bagi pemerintah daerah akibat kebijakan efesiensi anggaran oleh pemerintah pusat yang berimplikasi pada penyelenggaraan pemerintah, oleh karena itu menurut GMNI, butuh kreaktifitas kepala daerah untuk memanfaatnkan sumber daya alam yang ada dengan baik, agar bisa mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kemampuan melobi ke Pemerintah Provinsi dan Pusat.
“Tantangan berat pemerintahan baru ini, karena ada kebijakan efesiensi anggaran, Karena itu menurut kami, yang dilakukan pemerintah daerah adalah mengelola SDA kita dengan baik dalam rangka menjaga kondisi keuangan daerah, dengan demikian tidak akan menggorbankan skala prioritas pembangunan daerah dan kebutuhan dasar masyarakat”. Ungkap Zul!
Walaupun kondisi efesiensi nilai sangat mencekik, namun GMNI optimis pemerintahan dengan slogan “Gerak Cepat” itu bisa mengatasi semua kerumitan yang dihadapi daerah ini
“Kami yakin ditangan mereka berdua semua tantangan bisa diselesaikan”. Tutup Zul
GMNI sebagai organiasi perjuangan yang berideologi Marhaenisme, tetapi menjadi minta kritis dan strategis untuk kepentingan sosial masyarakat dan kebangsaan.(KK-01),



















Discussion about this post